Table of Contents

+ Add to Library

Previous Next

Chapter 12

  • Mobil Maximilian berhenti tepat di depan rumah sederhana yang masih terawat dengan apik. Aku menatapnya sejenak, membiarkan kesunyian malam membingkai pikiranku yang kacau. Cahaya di sekitar taman dan rumah utama belum menyala. Wajar saja, sebab aku baru kembali setelah perjalanan panjang yang melelahkan.
  • Sebuah klik terdengar, tanda bahwa Maximilian telah melepas sabuk pengamannya. Ia tahu bahwa percakapan ini akan segera berakhir dengan sia-sia. Sejak awal, aku telah menolak segala bentuk bujukannya, termasuk tawaran dengan bayaran tertinggi yang bisa ia berikan. Sejujurnya, aku lelah menghadapi desakan demi desakan, seolah-olah keinginanku tak memiliki arti.
  • "Yang kuinginkan bukan ketenaran atau hal-hal menyenangkan yang bisa kau beri, Max. Sungguh. Ini jawaban dari lubuk hatiku yang terdalam. Setelah kau tahu siapa aku, seharusnya kau juga paham mengapa pilihanku seperti ini."
Get more Pearls
Go to Bravonovel app
Then you can read more chapters. And you'll find other wonderful stories on Bravonovel.